Tugas Besar
Incubator Bayi(Sensor Infared, Sensor Suhu, Sensor Kelembapan, Sensor Sound dan LDR Sensor)
- Untuk menyelesaikan tugas besar elektronika yang diberikan oleh Bapak Dr. Darwison, M.T.
- Mengetahui komponen yang digunakan dalam membuat rangkaian tugas besar yaitu Incubator Bayi.
- Mengetahui bentuk rangkaian dan mensimulasikan pengaplikasian rangkaian Incubator Bayi.
A.
A. Alat
1.
Voltmeter
DC Voltmeter merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur besar tengangan pada suatu komponen. Cara pemakaiannya adalah dengan
memparalelkan kaki2 Voltmeter dengan komponen yang akan diuji tegangannya.
Berikut adalah Spesifikasi dan keterangan Probe DC
Volemeter
B.
B. Bahan
1. Resistor
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain
untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik.
Cara
menghitung nilai resistor:
Tabel
warna
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang
angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai resistor tersebut adalah 10 * 105 =
1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.
2.
Relay
Spesifikasi:
Konfigurasi:
3.
Dioda
Dioda merupakan salah satu bahan semikonduktor yang memiliki
fungsi untuk mengalirkan arus dalam satu arah. Maksud dari pemberian arus satu
arah adalah apabila diberi bias yang tepat, maka dioda akan berfungsi sebagai
pengalir arus terhadap arah yang telah ditentukan. Namun, apabila pemberian
bias tidak sesuari dengan karakteristik dioda, maka dioda tidak dapat
menghantarkan arus listrik.
Untuk
menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari
arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering dipergunakan sebagai penyearah
dalam Rangkaian Elektronika. Dioda pada umumnya mempunyai 2 Elektroda
(terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan memiliki prinsip kerja yang
berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus
dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n (Katoda) tetapi tidak dapat
mengalirkan arus ke arah sebaliknya.
4.
Gerbang Logika
Spesifikasi
:
- Catu daya : 3 V - 15 V
- Fungsi : Quad 2-Input AND Gate
- Propagation delay : 55 ns
- Level tegangan I/O : CMOS
- Kemasan : DIP 14-pin
5.
Transistor
Merupakan
transistor tipe NPN yang digunakan untuk switching agar mengaktifkan kontak
relay dan relay tersebut akan memberikan kontak pada motor DC dan output
lainnya.
Spesifikasi
:
- Bi-Polar Transistor
- DC Current Gain (hFE) is 800 maximum
- Continuous Collector current (IC) is 100mA
- Emitter Base Voltage (VBE) is > 0.7 V
- Base Current(IB) is 5mA maximum
6.
Baterai
Spesifikasi
- Input voltage: ac 100~240v / dc 10~30v
- Output voltage: dc 1~35v
- Max. Input current: dc 14a
- Charging current: 0.1~10a
- Discharging current: 0.1~1.0a
- Balance current: 1.5a/cell max
- Max. Discharging power: 15w
- Max. Charging power: ac 100w / dc 250w
- Jenis batre yg didukung: life, lilon, lipo
1~6s, lihv 1-6s, pb 1-12s, nimh, cd 1-16s
- Ukuran: 126x115x49mm
- Berat: 460gr
7.
Op-Amp
Operasional amplifier
(Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan tinggi yang terintegrasi dalam
sebuah chip IC yang memiliki dua input inverting dan non-inverting dengan
sebuah terminal output, dimana rangkaian umpan balik dapat ditambahkan untuk mengendalikan
karakteristik tanggapan keseluruhan pada operasional amplifier (Op-Amp). Pada
dasarnya operasional amplifier (Op-Amp) merupakan suatu penguat diferensial
yang memiliki 2 input dan 1 output. Op-amp ini digunakan untuk membentuk
fungsi-fungsi linier yang bermacam-mcam atau dapat juga digunakan untuk
operasi-operasi tak linier, dan seringkali disebut sebagai rangkaian terpadu
linier dasar. Penguat operasional (Op-Amp) merupakan komponen elektronika
analog yang berfungsi sebagai amplifier multiguna dalam bentuk IC dan memiliki
simbol sebagai berikut :
Pinout:
Keterangan:
C.
Komponen Input
1.
Sensor LDR
LDR (Light Dependent
Resistor) merupakan salah satu komponen resistor yang nilai resistansinya akan
berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor ini. LDR juga
dapat digunakan sebagai sensor cahaya. Perlu diketahui bahwa nilai resistansi
dari sensor ini sangat bergantung pada intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya
yang mengenainya, maka akan semakin menurun nilai resistansinya. Sebaliknya
jika semakin sedikit cahaya yang mengenai sensor (gelap), maka nilai
hambatannya akan menjadi semakin besar sehingga arus listrik yang mengalir akan
terhambat.
Grafik
2.
Ir Sensor
3.
Lm35
Sensor
Suhu LM35 digunakan untuk mendeteksi suhu ruangan dengan output sebesar
10mV/Celcius.
Spesifikasi Sensor suhu IC LM35 :
·
Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala
linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi
langsung dalam celcius.
·
Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu
0,5ºC pada suhu25ºC
·
Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55
ºC sampai +150 ºC.
·
Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt. Memiliki
arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
·
Memiliki pemanasan sendiri yang rendah
(low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
·
Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W
untuk beban 1 mA. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.
4.
Sound Sensor
Spesifikasi
dari modul sensor suara antara lain:
-
Sensitivitas dapat diatur (pengaturan manual pada
potensiometer)
-
Condeser yang digunakan memiliki sensitivitas yang tinggi
-
Tegangan kerja antara 3.3V – 5V
-
Terdapat 2 pin keluaran yaitu tegangan analog dan Digital
output
-
Sudah terdapat lubang baut untuk instalasi
-
Sudah terdapat indikator led
5.
Mq-9


6.
HIH-5030


D.
Komponen Output
1.
Motor
Features of brushed DC motors
Advantages
No
need for a drive circuit when running at constant speed
High-efficiency design
Able to operate at high
speeds
High startup torque
Responsive and easy to use
as speed and torque can be controlled by voltage
Disadvantages
Motor life is shortened by
the need for brushes and a commutator, which are subject to wear.
The brushes generate both electrical and
acoustic noise
2.
Led
3.
Fan-Dc


4.
Heater


5.
Buzzer

·
Rated
Voltage: 6V DC
·
Operating
Voltage: 4-8V DC
·
Rated
current: <30mA
·
Sound
Type: Continuous Beep
·
Resonant
Frequency: ~2300 Hz
·
Small
and neat sealed package
·
Breadboard
and Perf board friendly
1. Battery
1. Batang karbon (C) sebagai anode (kutub positif baterai).
2. Seng (Zn) sebagai katode (kutub negatif baterai)
3. Amonium dioksida (NH4CI) sebagai larutan elektrolit (penghantar)
Terdapat dua jenis baterai yaitu :
2. Sensor Infrared
3. Sensor PIR
Sensor PIR atau disebut juga dengan Passive Infra Red merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah dari suatu object. Sesuai dengan namanya sensor PIR bersifat pasif, yang berarti sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah melainkan hanya dapat menerima radiasi sinar infra merah dari luar. Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu :
- Fresnel Lens -->Lensa Fresnel pertama kali digunakan pada tahun 1980an. Digunakan sebagai lensa yang memfokuskan sinar pada lampu mercusuar. Penggunaan paling luas pada lensa Fresnel adalah pada lampu depan mobil, di mana mereka membiarkan berkas parallel secara kasar dari pemantul parabola dibentuk untuk memenuhi persyaratan pola sorotan utama.
- IR Filter -->IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang sinar infrared pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor. Sehingga Sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja.
- Pyroelectric Sensor -->Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat celcius, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus listrik.
- Amplifier -->Sebuah sirkuit amplifier yang ada menguatkan arus yang masuk pada material pyroelectric.
- Komparator-->Setelah dikuatkan oleh amplifier kemudian arus dibandingkan oleh komparator sehingga mengahasilkan output.
![]() |
Blok Diagram sensor PIR |
![]() |
| Jangkauan Sensor PIR |
|
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum Ohm:
Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi. Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.
7. Transistor NPN
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.
8. Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
- Electromagnet (Coil)
- Armature
- Switch Contact Point (Saklar)
- Spring
Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian Relay :
Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
- Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup)
- Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka)
Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Berdasarkan penggolongan jumlah Pole dan Throw-nya sebuah relay, maka relay dapat digolongkan menjadi :
- Single Pole Single Throw (SPST) : Relay golongan ini memiliki 4 Terminal, 2 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
- Single Pole Double Throw (SPDT) : Relay golongan ini memiliki 5 Terminal, 3 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
- Double Pole Single Throw (DPST) : Relay golongan ini memiliki 6 Terminal, diantaranya 4 Terminal yang terdiri dari 2 Pasang Terminal Saklar sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil. Relay DPST dapat dijadikan 2 Saklar yang dikendalikan oleh 1 Coil.
- Double Pole Double Throw (DPDT) : Relay golongan ini memiliki Terminal sebanyak 8 Terminal, diantaranya 6 Terminal yang merupakan 2 pasang Relay SPDT yang dikendalikan oleh 1 (single) Coil. Sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil.
10. Logic state
Input dan Output pada Gerbang Logika hanya memiliki 2 level. Kedua Level tersebut pada umumnya dapat dilambangkan dengan :
- HIGH (tinggi) dan LOW (rendah)
- TRUE (benar) dan FALSE (salah)
- ON (Hidup) dan OFF (Mati)
- 1 dan 0
7 jenis gerbang logika :
- Gerbang AND : Apabila semua / salah satu input merupakan bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan menjadi 0. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan berlogika 1.
- Gerbang OR : Apabila semua / salah satu input merupakan bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan menjadi 1. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan berlogika 0.
- Gerbang NOT : Fungsi Gerbang NOT adalah sebagai Inverter (pembalik). Nilai output akan berlawanan dengan inputnya.
- Gerbang NAND : Apabila semua / salah satu input bilangan biner (berlogika) 0, maka outputnya akan berlogika 1. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan berlogika 0.
- Gerbang NOR : Apabila semua / salah satu input bilangan biner (berlogika) 1, maka outputnya akan berlogika 0. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan berlogika 1.
- Gerbang XOR : Apabila input berbeda (contoh : input A=1, input B=0) maka output akan berlogika 1. Sedangakan jika input adalah sama, maka output akan berlogika 0.
- Gerbang XNOR : Apabila input berbeda (contoh : input A=1, input B=0) maka output akan berlogika 0. Sedangakan jika input adalah sama, maka output akan berlogika 1.
15. Gerbang OR
| Gambar 3. Gerbang OR di proteus |
- Tegangan Suply : 7V
- Tegangan Input : 5,5 V
- Beroperasi pada suhu udara 0 sampai +70 derjat
- Kisaran suhu penyimpanan : -65 derjat sampai +150 derjat celcius
Seven segment merupakan bagian-bagian yang digunakan untuk menampilkan angka atau bilangan decimal. Seven segment tersebut terbagi menjadi 7 batang LED yang disusun membentuk angka 8 dengan menggunakan huruf a-f yang disebut DOT MATRIKS. Setiap segment ini terdiri dari 1 atau 2 LED (Light Emitting Dioda). Seven segment bisa menunjukan angka-angka desimal serta beberapa bentuk tertentu melalui gabungan aktif atau tidaknya LED penyususnan dalam seven segment.
Supaya memudahkan penggunaannnya biasanya memakai sebuah sebuah seven segment driver yang akan mengatur aktif atau tidaknya led-led dalam seven segment sesuai dengan inputan biner yang diberikan. Bentuk tampilan modern disusun sebagai metode 7 bagian atau dot matriks. Jenis tersebut sama dengan namanya, menggunakan sistem tujuh batang led yang dilapis membentuk angka 8 seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. Huruf yang dilihatkan dalam gambar itu ditetapkan untuk menandai bagian-bagian tersebut.
Dengan menyalakan beberapa segmen yang sesuai, akan dapat diperagakan digit-digit dari 0 sampai 9, dan juga bentuk huruf A sampai F (dimodifikasi). Sinyal input dari switches tidak dapat langsung dikirimkan ke peraga 7 bagian, sehingga harus menggunakan decoder BCD (Binary Code Decimal) ke 7 segmen sebagai antar muka. Decoder tersebut terbentuk dari pintu-pintu akal yang masukannya berbetuk digit BCD dan keluarannya berupa saluran-saluran untuk mengemudikan tampilan 7 segmen.
| Tabel Pengaktifan Seven Segment |
Dekoder BCD ke 7 segment jenis TTL adalah rangkaian yang berfungsi untuk mengubah kode bilangan biner BCD (Binary Coded Decimal) menjadi data tampilan untuk penampil/display 7 segment yang bekerja pada tegangan TTL (+5 volt DC). Decoder BCD ke 7 segmen jenis TTL ada beberapa macam diantaranya keluarga IC TTL 7447 dan keluarga IC TTL 7448. Kedua IC TTL tersebut memiliki fungsi yang sama namun peruntukannya berbeda IC 7447 digunakan untuk driver 7 segment common anoda sedangkan IC 7448 digunakan untuk driver dispaly 7 segment common cathode. IC dekoder BCD ke 7 segment sering juga dikenal sebagai driver display 7 segment karena selalu digunakan untuk memberikan driver sumber tegangan ke penampil 7 segment.
Pin IC 74LS48
1. Prosedur Percobaan
Siapkan komponen yang akan digunakan
- Posisikan komponen sesuai pada gambar
- Rangkai semua komponen dengan benar dan tepat
- Untuk sensor jangan lupa memasukkan code hex, agar sensor dapat berfungsi
- Tekan tombol play untuk menjalankan rangkaian
2. Rangkaian Percobaan
3. Prinsip Kerja
- Download HMTL klik disini
- Download Video Simulasi klik disini
- Download Simulasi Rangkaian klik disini
- Download Library Sensor Infrared klik disini
- Download Library Sensor PIR klik disini
- Download Library Sensor Touch klik disini
- Download Library Sensor Sound klik disini
- Download Library Sensor Proximity klik disini
- Download Library Sensor LDR klik Disini
- Download Datasheet LDR klik disini
- Download Datasheet Sensor Infrared klik disini
- Download Datasheet Sensor PIR klik disini
- Download Datasheet Sensor Touch klik disini
- Download Datasheet Sensor Sound klik disini
- Download Datasheet Sensor Proximity klik disini
- Download Datasheet Resistor klik disini
- Download Datasheet Transistor NPN klik disini
- Download Datasheet OPAMP klik disini
- Download Datasheet LED klik disini
- Download Datasheet Motor DC klik disini
- Download Datasheet Buzzer klik disini
- Download Datasheet 7 Segment klik disini
- Download Datasheet IC 74LS48 klik disini
- Download Datasheet Relay klik disini
- Download Datasheet Baterai klik disini



































































0 Response to "Tugas Besar"
Posting Komentar