Aplikasi Rangkaian Aritmatik
(Kontrol Pintu Bendungan)
1. Tujuan [Kembali]
- Mampu menjelaskan dan memahami prinsip kerja transistor bipolar, dan op amp pada rangkaian kontrol pintu bendungan.
- Mampu mengaplikasikan transistor bipolar, op amp, sensor tekanan, IR sensor, magnetic reed switch sensor, dan rain sensor pada rangkaian kontrol pintu bendungan.
2. Alat dan Bahan [Kembali]
- Baterai
- DC Voltmeter
- Power Supply
Spesifikasi dioda
1. arus searah jangka panjang maksimum pada 75 ° C - 1.0 A
2. arus pulsa maksimum dengan durasi pulsa 3,8 ms - 30 A
3. drop tegangan melintasi dioda pada arus 1,0A - 1,1 V
4. kisaran suhu operasi - -65 ... + 175 ° С
5. frekuensi kerja maksimum - 1 MHz
- IC 7483
- Pin no. 1(A4), 3(A3), 8(A2), 10(A1) are subjected to give first 4-bit numbers as input 1.
- Pin no. 16(B4), 4(B3), 7(B2), 11(B1) are subjected to give the second 4-bit number as input 2.
- Pin no. 15(S4), 2(S3), 6(S2), 9(S1) are the output pins to collect the data after addition.
- Pin no. 14(C4) is for input carry.
- Pin no. 13(C0) is for output carry.
- Pin no. 5 is Vcc for Positive power supply.
- Pin no. 12 is GND for negative power supply.
- IC 74LS48
- Transistor Bipolar BC547
Konfigurasi pin transistor BC547
Spesifikasi transistor BC547
1. DC current gain maksimal 800
2. Arus Collector kontinu (Ic) 100mA
3. Tegangan Base-Emitter (Vbe) 6V
4. Arus Base maksimal 5mA
- Op Amp LM358
Konfigurasi pin Op Amp
Spesifikasi Op Amp
- Water Pressure Sensor
- Sensor Magnet (Reed switch)

Spesifikasi sensor magnetik reed switch
- Operating Voltage: 3.3V to 5V DC
- Output format: Digital switching output ( 0 and 1 )
- LEDs indicating output and power
- PCB Size: 32mm x 14mm
- LM393 based design
- Easy to use with Microcontrollers or even with normal Digital/Analog IC
Grafik respon sensor magnetik reed switch
- Konfigurasi PinSpesifikasi SensorGrafik Respons Sensor
- Rain Sensor
Konfigurasi pin rain sensor
Spesifikasi rain sensor
1. Konsumsi daya sangat sedikit
2. Sensor ini bermaterial dari FR-04 dengan dimensi 5cm x 4cm berlapis nikel dan dengan kualitas tinggi pada kedua sisinya
3. Pada lapisan module mempunyai sifat anti oksidasi sehingga tahan terhadap korosi
4. Tegangan kerja masukan sensor 3.3V – 5V
5. Menggunakan IC comparator LM393 yang stabil
6. Output dari modul comparator dengan kualitas sinyal bagus lebih dari 15mA
7. Dilengkapi lubang baut untuk instalasi dengan modul lainnya
8. Terdapat potensiometer yang berfungsi untuk mengatur sensitifitas sensor
9. Terdapat 2 Output yaitu digital (0 dan 1) dan analog (tegangan)
10. Dimensi PCB yaitu 3.2 cm x 1.4 cm
Komponen Output
- Relay
Konfigurasi pin relay
Spesifikasi relay
- Motor DC

Konfigurasi motor dc
- ResistorResistor adalah komponen elektronika pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Satuan Resistor adalah Ohm (simbol: Ω) yang merupakan satuan SI untuk resistansi listrik. Resitor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum Ohm (V =I.R).
Simbol resistor
Cara menentukan nilai resistor dengan gelang warna :
1. Masukan angka langsung dari kode warna gelang pertama.
2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua.
3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.
4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang keempat atau pangkatkan angk tersebut dengan 10 (10^n) dan dikalikan ke ketiga warna gelang tadi.
5. Gelang kelima ini merupakan nilai toleransi dari resistor.Rumus Resistor
Seri : Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn
Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
Paralel: 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn
Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n - Transistor BipolarTransistor adalah sebuah komponen di dalam elektronika yang diciptakan dari bahan-bahan semikonduktor dan memiliki tiga buah kaki. Masing-masing kaki disebut sebagai basis, kolektor, dan emitor.
1. Emitor (E) memiliki fungsi untuk menghasilkan elektron atau muatan negatif.
2. Kolektor (C) berperan sebagai saluran bagi muatan negatif untuk keluar dari dalam transistor.
3. Basis (B) berguna untuk mengatur arah gerak muatan negatif yang keluar dari transistor melalui kolektor.Transistor Bipolar terdiri dari dua jenis yaitu Transistor NPN dan Transistor PNP.
- Transistor NPN adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan tegangan positif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari Kolektor ke Emitor.
- Transistor PNP adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan tegangan negatif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari Emitor ke Kolektor.
3 konfigurasi transistor bipolar
Cara membedakan transistor NPN dengan PNP
Karakteristik input
Transistor adalah komponen aktif yang menggunakan aliran electron sebagai prinsip kerjanya didalam bahan. Sebuah transistor memiliki tiga daerah doped yaitu daerah emitter, daerah basis dan daerah disebut kolektor. Transistor ada dua jenis yaitu NPN dan PNP. Transistor memiliki dua sambungan: satu antara emitter dan basis, dan yang lain antara kolektor dan basis. Karena itu, sebuah transistor seperti dua buah dioda yang saling bertolak belakang yaitu dioda emitter-basis, atau disingkat dengan emitter dioda dan dioda kolektor-basis, atau disingkat dengan dioda kolektor.
Bagian emitter-basis dari transistor merupakan dioda, maka apabila dioda emitter-basis dibias maju maka kita mengharapkan akan melihat grafik arus terhadap tegangan dioda biasa. Saat tegangan dioda emitter-basis lebih kecil dari potensial barriernya, maka arus basis (Ib) akan kecil. Ketika tegangan dioda melebihi potensial barriernya, arus basis (Ib) akan naik secara cepat.
Karakteristik output
Sebuah transistor memiliki empat daerah operasi yang berbeda yaitu daerah aktif, daerah saturasi, daerah cutoff, dan daerah breakdown. Jika transistor digunakan sebagai penguat, transistor bekerja pada daerah aktif. Jika transistor digunakan pada rangkaian digital, transistor biasanya beroperasi pada daerah saturasi dan cutoff. Daerah breakdown biasanya dihindari karena resiko transistor menjadi hancur terlalu besar.
Gelombang I/O Transistor
- Dioda
Dalam ilmu fisika dioda digunakan untuk penyeimbang arah rangkaian elektronika. Elektronika memiliki dua terminal yaitu anoda berarti positif dan katoda berarti negatif. Prinsip kerja dari anode berdasarkan teknologi pertemuan positif dan negative semikonduktor. Sehingga anode dapat menghantarkan arus litrik dari anoda menuju katoda, tetapi tika sebaliknya katoda ke anoda.
Dioda digambarkan seperti sebuah switch/saklar dimana saklar tersebut hanya akan bekerja di beri tegangan atau arah arus sesuai dengan polaritas kaki ioda itu sendiri. Pada arah bias maju, bias kaki anoda diberikan tegangan (+) dan tegangan (-) pada katoda maka dioda akan dapat mengalirkan arus pada satu arah. Sedangkan pada arah arus mundur bias dimana kaki anoda diberi tegangan (-) dan tegangan (+) pada katoda maka saklar menjadi terbuka atau saklar OFF.
Jenis-jenis dioda : 1. Dioda LED yang berfungsi sebagai lampu Indikator ataupun lampu penerangan 2. Dioda Penyearah (Dioda Biasa atau Dioda Bridge) yang berfungsi sebagai penyearah arus AC ke arus DC. 3. Dioda Schottky yang berfungsi sebagai Pengendali 4. Dioda Zener yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan juga sebagai penstabil tegangan. 5. Dioda Photo yang berfungsi sebagai sensor cahaya
- IC 7483
- IC 74LS48
- Op AmpPenguat operasional atau yang dikenal sebagai Op-Amp merupakan suatu rangkaian terintegrasi atau IC yang memiliki fungsi sebagai penguat sinyal, dengan beberapa konfigurasi. Secara ideal Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang tak berhingga serta impedansi keluaran sama dengan nol. Dalam prakteknya, Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang besar serta impedansi keluaran yang kecil.
Op-Amp memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:
a. Penguat tegangan tak berhingga (AV = ∼)
b. Impedansi input tak berhingga (rin = ∼)
c. Impedansi output nol (ro = 0) d. Bandwidth tak berhingga (BW = ∼)
d. Tegangan offset nol pada tegangan input (Eo = 0 untuk Ein = 0)
Rangkaian dasar Op Amp
- Sensor infraredInfra red (IR) detektor atau sensor infra merah adalah komponen elektronika yang dapat mengidentifikasi cahaya infra merah (infra red, IR). Sensor infrared terdiri dari Led infra red sebagai pemancar(transmitter) dan pada bagian penerima(receiver) terdapat photodioda, phototransistor. Sensor infra merah atau detektor infra merah saat ini ada yang dibuat khusus dalam satu modul dan dinamakan sebagai IR Detector Photomodules. IR Detector Photomodules merupakan sebuah chip detektor inframerah digital yang di dalamnya terdapat fotodiode dan penguat.Konfigurasi pin infra red (IR) receiver atau penerima infra merah tipe TSOP adalah output (Out), Vs (VCC +5 volt DC), dan Ground (GND). Sensor penerima inframerah TSOP ( TEMIC Semiconductors Optoelectronics Photomodules ) memiliki fitur-fitur utama yaitu fotodiode dan penguat dalam satu chip, keluaran aktif rendah, konsumsi daya rendah, dan mendukung logika TTL dan CMOS. Detektor infra merah atau sensor inframerah jenis TSOP (TEMIC Semiconductors Optoelectronics Photomodules) adalah penerima inframerah yang telah dilengkapi filter frekuensi 30-56 kHz, sehingga penerima langsung mengubah frekuensi tersebut menjadi logika 0 dan 1. Jika detektor inframerah (TSOP) menerima frekuensi carrier tersebut, maka pin keluarannya akan berlogika 0. Sebaliknya, jika tidak menerima frekuensi carrier tersebut, maka keluaran detektor inframerah (TSOP) akan berlogika 1.
Sistem sensor infra merah pada dasarnya menggunakan infra merah sebagai media untuk komunikasi data antara receiver dan transmitter. Ketika IR LED mencarkan radiasi cahaya,radiasi tersebut akan mencapai objek dan beberapa radiasi cahaya akan dipantukan kembali ke Penerima photodiode, Berdasarkan intensitas yang diterima oleh photodiode maka output dari sensor dapat ditentukan.
- Magnetic Reed Switch
- Sensor Tekanan
- Rain SensorRain sensor merupakan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi hujan turun atau tidak. Intinya sensor ini jika terkena air pada papan sensornya maka resistansinya akan berubah, semakin banyak semakin kecil dan sebaliknya. Pada sensor ini, terdapat integrated circuit atau IC (komponen dasar yang terdiri dari resistor, transistor, dan lain-lain) komparator yang berfungsi memberikan sinyal berupa logika ‘on’ dan ‘off’.
Sensor hujan adalah jenis sensor yang berfungsi untuk mendeteksi terjadinya hujan atau tidak, yang dapat difungsikan dalam segala macam aplikasi dalam kehidupan sehari – hari. Dipasaran sensor ini dijual dalam bentuk module sehingga hanya perlu menyediakan kabel jumper untuk dihubungkan ke mikrokontroler atau Arduino.
Prinsip kerja dari module sensor ini yaitu pada saat ada air hujan turun dan mengenai panel sensor maka akan terjadi proses elektrolisasi oleh air hujan. Dan karena air hujan termasuk dalam golongan cairan elektrolit yang dimana cairan tersebut akan menghantarkan arus listrik.
Pada sensor hujan ini terdapat ic komparator yang dimana output dari sensor ini dapat berupa logika high dan low (on atau off). Serta pada modul sensor ini terdapat output yang berupa tegangan pula. Sehingga dapat dikoneksikan ke pin khusus Arduino yaitu Analog Digital Converter.
Dengan singkat kata, sensor ini dapat digunakan untuk memantau kondisi ada tidaknya hujan di lingkungan luar yang dimana output dari sensor ini dapat berupa sinyal analog maupun sinyal digital.Grafik respon rain sensor
- RelayRelay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.
Relay terdapat 4 bagian penting yaitu electromagnet (coil), Armature, Switch Contact Point (saklar) dan spring. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar di bawah ini.
Kontak point relay terdiri dari 2 jenis yaitu:
• Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada pada posisi close (tertutup).
• Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berapa pada posisi open (terbuka).
Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil.
- Motor DC
Komponen Lainnya
- Ground
- Logicstate
- Logicstate berfungsi untuk menunjukkan keadaan logika o dan logika 1. Sinyal biner adalah sinyal digital yang hanya memiliki dua nilai yang valid. Dalam istilah fisik, pengertian logis dari sinyal biner ditentukan oleh level tegangan atau nilai arus sinyal, dan ini pada gilirannya ditentukan oleh teknologi perangkat. Dalam sirkuit TTL, misalnya, keadaan sebenarnya diwakili oleh logika 1, kira-kira sama dengan +5 volt pada garis sinyal; logika 0 kira-kira 0 volt. Tingkat tegangan antara 0 dan +5 volt dianggap tidak ditentukan.
- Prosedur Percobaan
1. Buka aplikasi proteus
2. Pilih komponen yang dibutuhkan, pada rangkaian ini dibutukan komponen sensor tekanan, rain sensor, sensor magnet, IR sensor, relay, transistor bipolar dan mosfet, resistor, kapasitor, op amp, baterai, dll
3. Rangkai setiap komponen menjadi rangkaian yang diinginkan
4. Ubah spesifikasi komponen sesuai kebutuhan
5. Jalankan simulasi rangkaian.
- Rangkaian Simulasi
1. Saat sensor magnet mendeteksi adanya sampah logam
2. Saat rain sensor aktif/water pressure sensor >114 kPa
3. Saat rain sensor aktif & water pressure sensor >114 kPa
4. Saat sensor IR mendeteksi pintu bendungan tertutup
5. Tampilan Penuh - Prinsip Kerja
Disaat kondisi tidak hujan dan tekanan air dalam bendungan masih <= 114 kPa, maka terlihat mulai dri rain sensor, tidak mendeteksi adanya hujan (berlogika 0) sehingga vout yg dikeluarkan menuju R7 ke non inv amp menuju rangkaian self bias bernilai sebesar 0v, dan pada sensor tekanan, output yg dikeluarkan menuju R1 ke detektor non inv bernilai sebesar 4,72 v dan di invert menjadi 5v pada rangkaian fixed bias, sehingga dikarenakan VBE >0,7, mengaktifkan transistor Q5, arus dapat mengalir ke relay, kaki kolektor, R32, emittor, R11 dan ke ground. Arus pada relay menyebabkan switch ke kiri.
Output rain sensor dan tekanan terhubung ke IC 7483, dimana output rain sensor ke kaki A1 dan output tegangan ke kaki B1. Dikarenakan kedua sensor masih tidak mendeteksi apapun, terjadi penjumlahan pada IC 7483, dan menghasilkan output S1-S4 berlogika 0, dan menjadi inputan pada IC 74LS48 sebagai decoder. Sesuai pada truth table, input 0 disini akan beroutput Qa-Qf berlogika 1 dan Qg berlogika 0, sehingga tampilan yang terlihat pada 7-segment akan bernilai 0.
Lalu saat sensor mendeteksi adanya hujan (berlogika 1), vout yg dikeluarkan menuju R7 ke non inv amp menuju rangkaian self bias bernilai sebesar 5v, diperkuat 2 kali dgn rumus (1 + rf/ri)Vi, mengalir tegangan 10v menuju self bias, yang VBE nya bernilai sebesar 0,84 v (>0,7 v), sehingga mengaktifkan transistor Q4, arus dapat mengalir ke relay, kaki kolektor, dioda, emittor, dan ke ground. Arus pada relay menyebabkan switch berpindah ke kiri. Dan dikarenakan sebelumnya pada sensor tekanan switch ke kiri, menyebabkan rangkaian motor pintu untuk menutup bendungan tertutup dan menjalankan motor untuk menutup pintu bendungan.
Disaat pintu sudah tertutup sempurna, sensor IR akan terhalang oleh pintu tersebut (berlogika 1), menyebabkan vout yg dikeluarkan menuju R17 ke non inv amp bernilai sebesar 5v, yg jg diperkuat 2 kali dgn rumus (1 + rf/ri)Vi, mengalir tegangan 10v menuju fixed bias, yang VBE nya bernilai sebesar 0,86 v (>0,7 v), sehingga mengaktifkan transistor Q3, arus dapat mengalir ke relay, R19, kaki kolektor, dioda, emittor, dan ke ground. Arus pada relay menyebabkan switch berpindah ke kanan, mengakibatkan rangkaian loop pada motor penutup pintu tidak lagi tertutup, dan memberhentikan motor untuk menutup pintu bendungan.
Output 1 dari rain sensor menjadikan input A1 bernilai 1, terjadi penjumlahan (A1+B1) sehingga menghasilkan S1 bernilai 1, diumpankan ke kaki A decoder. Input tersebut akan membuat IC decoder beroutput Qb dan Qc bernilai 1, menampilkan angka 1 pada seven segment.
Hujan akan tertampung pada bendungan, menambah tekanan dalam bendungan. Dan disaat senor tekanan melebihi 114kPa, output yg dikeluarkan menuju R1 ke detektor non inv bernilai sebesar 4,77 v dan diinvert menjadi 0v pada rangkaian fixed bias, sehingga dikarenakan VBE <0,7, transistor Q5 tidak aktif, arus tidak dapat mengalir ke relay dan menyebabkan switch berpindah ke kanan. Rangkaian loop pada motor pembuka pintu akan tertutup, dan menjalankan motor pembuka pintu bendungan untuk mengurangi tekanan yang ada dalam bendungan.
Output 1 dari sensor tekanan menjadikan input B1 bernilai 1, terjadi penjumlahan (A1+B1) sehingga menghasilkan S1 bernilai 0, dan S2 bernilai 1. Diumpankan ke kaki A dan B decoder. Input tersebut akan membuat IC decoder beroutput Qc dan Qf bernilai 0, menampilkan angka 2 pada seven segment.
Lalu saat sensor magnet mendeteksi adanya sampah logam (berlogika 1), vout yg dikeluarkan menuju R14 ke non inv amp menuju rangkaian self bias bernilai sebesar 5v, diperkuat 2 kali dgn rumus (1 + rf/ri)Vi, mengalir tegangan 10v menuju self bias, yang VBE nya bernilai sebesar 0,84 v (>0,7 v), sehingga mengaktifkan transistor Q1, arus dapat mengalir ke relay, kaki kolektor, dioda, emittor, dan ke ground. Arus pada relay menyebabkan switch berpindah ke kiri, menyebabkan rangkaian motor conveyor pengangkut sampah tertutup dan menjalankan conveyor.
6. Link Download [Kembali]
- Download HTML Klik
- Download Rangkaian Proteus Klik
- Download Video Simulasi Klik
- Download Library Sensor IR Klik
- Download Library Sensor Rain Klik
- Download Library Sensor Magnetic Reed Switch Klik
- Download Datasheet Resistor Klik
- Download Datasheet Dioda Klik
- Download Datasheet Transistor Bipolar Klik
- Download Datasheet Op Amp Klik
- Download Datasheet Relay Klik
- Download Datasheet Motor DC Klik
- Download Datasheet Kapasitor Klik
- Download Datasheet Sensor Magnetic Reed Switch Klik
- Download Datasheet Sensor IR Klik
- Download Datasheet Sensor Rain Klik
- Download Datasheet Sensor Pressure Klik
- Download Datasheet IC 7483 Klik
- Download Datasheet IC 74LS48 Klik



































0 Response to "Aplikasi Aritmetik"
Posting Komentar